Pages

Rabu, 21 Desember 2011

Sikap seperti apakah yang muslimah harus lakukan, jika ia, jatuh cinta?


Bila belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang,
cukup cintai ia dalam diam…
karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya…

kau ingin memuliakan dia, dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan yang terlarang, kau tak mau merusak kesucian dan penjagaan hatinya… karena diammu memuliakan kesucian diri dan hatimu… menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu…

karena diammu bukti kesetiaanmu padanya…
karena mungkin saja orang yang kau cintai, adalah juga orang yang telah Allah Subhanahu Wata’ala benar-benar pilihkan untukmu… Ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan Ali Radhiyallahu ‘anhum ? yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan…

tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah…
Karena dalam diammu tersimpan kekuatan…
kekuatan harapan,kekuatan impian„hingga mungkin saja Allah akan membuat harapan dan impian itu menjadi nyata…
dan cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata…

bukankah Allah tak akan pernah memutuskan harapan hamba yang berharap dan berdo’a pada-Nya ?
Dan jika memang ‘cinta dalam diammu’ itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata, biarkan ia tetap

diam… Iyaa… biarkan… karena Allah Ta’alaa masih punya rencana dan ‘hadiah’ lain untukmu…
jika dia memang bukan milikmu, melalui waktu akan menghapus ‘cinta dalam diammu’ itu dengan memberi rasa yang lebih indah, dan orang yang tepat oleh Allah Subhanahu Wata’ala biarkan ‘cinta dalam diammu’ itu menjadi memori tersendiri… dan sudut hatimu menjadi rahasia antara kau dengan Sang Pemilik hatimu…

Allah Subhanahu Wata’ala Tata hatimu…
Sudahkah aku pantas untuk dia ? Benar-benar pantas…???
Biarkanlah jiwamu terbang bebas menjalani semua niatmu, yang terpenting, kita perlu berbaik sangka selalu pada Allah Ta’alaa…

Pasangan kita, adalah cerminan sosok yang hampir mirip dengan kita…
Cintamu pada orang yang kau cintai dan sayangi, titipkanlah…
Titipkanlah pada Allah Ta’alaa…

Sebab hanya Allah Ta’alaa yang Maha Menjaga…
dikala kau dan dia saling berjauhan…
dikala kau dan dia saling memendam rindu, ingin bertemu…
Allah menjaga dengan menenangkan hatimu melalui dzikir dan tadabbur…
Cintamu pada orang yang sungguh-sungguh kau sayangi, adalah milik-Nya…



Tulisan ini saya copas dari http://gadisberjilbab.tumblr.com/

Selasa, 20 Desember 2011

Seandainya saya menjadi anggota DPD RI

Kita semua menyadari bahwa harus terdapat perubahan dan langkah nyata dalam pencapaian cita – cita rakyat Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Rakyat menggantungkan harapannya penuh kepada pemerintah terutama para wakil rakyat, yaitu anggota DPD dan DPR. 

Seandainya saya menjadi anggota DPD RI, saya beserta anggota DPD lainnya akan mengembangkan dan menyejahterakan daerah-daerah di Indonesia, terutama daerah yang dipercayakan kepada saya, karena itu adalah tugas, peran dan tanggungjawab anggota. 
Sasaran utama dalam membantu misi saya adalah para pemuda. Mereka akan saya rangkul bersama dalam memajukan Indonesia.

Kenapa pemuda?

Pemuda merupakan jembatan antara masyarakat dan pemerintah. 

Mereka selalu menjadi harapan bangsa.

 Mereka tonggak bangsa. 

Mereka idealis, berintelektual dan memiliki bara spirit yang menyala – nyala. 

Sejarah membuktikan bahwa peran pemuda dalam sebuah Bangsa sangatlah besar. Bukankah dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia pemuda memiliki andil yang besar? Presiden Soekarno pun menyatakan, ”Berikan aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Berikan aku sepuluh pemuda, maka akan kugoncangkan dunia”

 Di daerah kita tentu banyak pemuda hebat yang terkadang ide dan aspirasi – aspirasi mereka seringkali terabaikan. Mereka akan diberi pengarahan dan pembekalan secara komperehensif dan berkala agar siap berpartisipasi dalam pembangunan bangsa. Pengarahan ini sangat penting guna menyadarkan mereka cara menyampaikan aspirasi yang baik dan menghindari bentuk kekerasan atau kerusuhan.

Mereka akan diberi kebebasan untuk fokus sesuai minat mereka masing – masing.

Kepada mereka yang sangat peduli dengan kelestarian lingkungan, saya akan turut berperan ,menyiapkan pepohonan yang ingin ditanam atau lain hal yang dibutuhkan, dalam penjalanan program mereka.

Kepada mereka yang merasa khawatir dengan kesehatan penduduk di kawasan kumuh, saya akan mendukung mereka untuk pengadaan bakti sosial berupa pemeriksaan kesehatan secara cuma – cuma.

Kepada mereka yang ingin melestarikan seni tradisional, saya akan menyiapkan sarana berlatih mereka dan akan saya kirim mereka ke negeri – negeri luar untuk menunjukkan keindahan kebudayaan Indonesia.

Hal – hal di atas adalah sebagian contoh kecil yang ingin saya lakukan secara nyata dalam rangka mendukung kegiatan pemuda yang membangun.
Saya akan menggelar rapat dengan para wakil pemuda dari bidang / komunitasnya masing – masing untuk mendengar aspirasi dan analisa mereka terhadap kesejahteraan masyarakat. Kepercayaan terhadap pemerintah dari masyarakat sangatlah penting.

Betapa penting arti pemuda bagi suatu bangsa.

Karena pemuda adalah masa depan bangsa.

Jumat, 16 Desember 2011

Nulis Suka - Suka

Menulis. 

Saya suka.

Kenapa?

Karena menulis bisa mengalirkan energi. Energi apa?
Energi yang ada di dalam tubuh. Oke, ini mulai ga nyambung

Inti yang ingin saya sampaikan adalah saya suka menulis walaupun tulisan saya masih harus direparasi. Saya suka menulis karena menulis selalu bisa membuat saya mengeluarkan uneg – uneg dalam hati walaupun tulisan saya ga nyambung. Sebagai contoh, gue pernah menemukan corat – coret gue waktu SMA yang begini bunyinya

“ Mungkin aku tak sanggup
Menghidupkan jiwaku
Mengharukan kalbu
Namun aku sadar
Semua fana”

Terlihat sangat labil. Hmmm..
Ada satu lagi puisi yang gue buat suka – suka

“Langit tak kuasa menyampaikan
Segala asa di ruang angkasa sana
Bintang memang bersinar
Namun lemah tak berdaya
Atmosfer tak mampu membendung
Segala kerinduan matahari ke Bumi
Awan turut menutupi Bumi
Namun butir – butir hujan tak dapat mengelak
Bukti cinta matahari ke Bumi
Namun kesedihan yang di rasa
Biarlah matahari mampu menyingkirkan atmosfer dan awan
Dan Bumi telah mengetahui
Betapa besar cinta matahari
Namun apakah Bumi juga mencintai matahari?
Apakah butir – butir hujan itu pertanda kesedihan Bumi
Karena Bumi tidak mencintai matahari?”

Gue bingung kenapa gue begitu kepo sama kisah cintanya benda – benda langit.
Jika diperhatikan tulisan gue pun begitu tidak konsisten. Dari penyebutan saya menjadi gue.

That’s why

Karena tulisan ini dibuat semata – mata untuk menyadarkan bahwa menulis dapat dijadikan salah satu alternative pelepasan rasa gundah kita. Daripada kita menyalurkan dengan hal yang negative, mending kita nulis suka – suka. Tidak usah dipikirkan bagaimana bagus atau tidaknya, komposisinya jika hanya dibuat untuk melepaskan stress. Yang penting suka – suka!!

Semangat nulis suka – suka :D

Leelou Blogs
 

Template by BloggerCandy.com