Pernahkah sepatu Anda jebol? Jangan kesal dulu! Karena akan ada hikmah di setiap sepatu yang jebol.hihi :P .. Contohnya, kisah saya yang satu ini.Cekidot!
Hari ini jadwal gw adalah study tour dengan tujuan MONAS, Museum Fatahillah, dan Lubang Buaya khusus untuk siswa dan siswi kelas 11. Dengan semangat 45 gwpun berangkat mengenakan seragam batik dan sepatu kesayangan boneka gw (karena diijinin pake sepatu bebas). Semua murid berkumpul di sekolah tepat pukul 06.30. Diawali dengan agenda ngerumpi, cekakak-cekikik, foto-foto, dan sambutan dari pihak sekolah akhirnya kita semuapun berangkat dengan penuh sukacita.
Perjalanan ramai lancar dicampur padat merayap. Akhirnya setelah melewati waktu dua jam kitapun sampai di Monumen Nasional. Setelah berkumpul sesuai dengan kelompoknya masing-masing kitapun berjalan menyusuri lorong-lorong Monumen yang diatasnya dilapisi dengan emas tersebut. Baru beberapa langkah gw langkahkan, gw merasa mendengar bunyi plak, plak, plak. Kontan gw cek ke sepatu gw dan ternyata sepatunya JEBOOL!! Alasnya udah misah gitu sama atasnya. Gw tengok kanan kiri, wah ga keliatan ada warung, apalagi yang jualan sendal. Ya sudah, gwpun berjalan dengan kecepatan kura kura untuk mengantisipasi hal ini.
Rasa kesal dan sesal bercampur jadi satu. Pertanyaan mengapa tadi gw make sepatu yang ini, dan kenapa tadi ga ngecek dulu keadaan sepatu gw berputar-putar di kepala. Alhasil gw ga konsen ngerjain tugas dan selalu ketinggalan dari kelompok gw.
“duuuu, kasian amat sih fer,sini deh gw temenin jalan pelan-pelan” kata salah seorang teman gw. Iba mungkin. Siangpun mulai menjelang, ditemani Risda dan Rani yang juga mau beli batere kamera,kitapun mencari warung. Tentu aja gw mau beli sendal.
Dan... Ahaa! Sendal baru pun gw dapat. Sendal jepit berwarna dasar coklat dengan gambar monas di atasnya gw pakai dengan malu-malu. Secara gw doang gitu yang make sendal. Hiks.
Sendal jepit gw inipun mengundang tawa puas Yessica “ahahahaha!” yang tertawa sambil nunjuk-nunjuk ke arah sendal gw ini. Dan gw hanya terdiam dan cemberut...
Waktupun berlalu. Suatu hari gw membawa si sendal jepit untuk ikut serta dalam acara pelantikan PmR di Gunung Gede Pangrango. Di sini, gw bertindak sebagai sie.acara yang kita ketahui yang paling rempong pada saat hari H nya acara pelantikan ini selain petugas Dapur Umum, Yessica dan Hilda.haha
Pagi yang cerah, saatnya survei untuk rute Pertolongan pertama yang akan dilalui oleh adik-adik kelas gw tercinta. Bersama rekan sie acara gw Nevia, pelatih PMR abah, dan tiga kakak kelas yang mendapat julukan trio garong, kami pun berangkat menyusuri: 1. Jalanan berbatu nan nanjak, nan licin.
2. Lapangan luas dengan semak-semak tinggi dengan pacet-pacet pecinta darah yang mengintai dari berbagai sudut, 3. Sungai deras yang licin dengan (masih) pacet-pacet pecinta darah yang mengintai dari berbagai sudut.
Satu per satu kami melewati sungai ini, dengan saling bergandengan tangan kami menyongsong masa depan (lho?). Dengan saling membantu, kami menyebrangi sungai itu. Perlahan namun pasti. Namun tidak dengan gw. Kaki gw begitu sulit untuk melangkah dikarenakan sendal jepit gw yang hampir terseret oleh arus. Dann.. hanyut sudah. Sendal jepit gw sebelah kiri hanyut dimakan arus sungai.
Tak rela sendal hanyut, gwpun berusaha menggapai sendal gw yang semakin lama semakin jauh itu. Sekuat tenaga terus gw berusaha untuk menggapai sendal itu tanpa memperdulikan bahaya yang ada. Sampai akhirnya Nevia meyakinkan gw bahwa gw harus menerima kenyataan bahwa sendal gw hanyut. Gwpun melanjutkan menyebrangi sungai dan menatap dengan sedih kepergian sendal gw itu.
“Keilangan sendal aja kaya keilangan anak..” celetuk ka’ Hasyim. Hhh... jadi teringat lagu Bondan Prakoso yang lagi hit “saat kau mengejar, sendalmu yang hanyut, dan tak pernah sampaiii... ya sudahlah..hmmhmmm”
Nah, permasalahannya sekarang adalah gw harus make apa kalo sendal gw sebelah hanyut begini? Hwaaaa,, T.T
“Nih, pake sendal abah aja, abah gapapa nyeker juga” tawar abah sang pahlawan. Alhamdulillah... “Makasih ya abah!” cengirku. Dengan langkah sukacita gwpun meneruskan penyusuran, eh tapi sendal gw sebelah kanan ini gimana nasibnya ya?
Aha, gw jadiin aja sendal gw sebagai jebakan di mainan jaring laba-laba yang kita buat sebagai pemanasan dari PP. Gw taruh deh sendal gw itu di mainan jaring laba-laba yang letaknya ga jauh dari TKP gw kehilangan sendal jepit sebelah kiri gw. Sayembarapun gw kumandangkan “Barang siapa yang punya barang (eh?) . Barang siapa yang menemukan sendal jepit coklat bergambar MONAS sebelah kiri akan mendapatkan hadiah. Jika perempuan, akan kujadikan saudara. Jika laki-laki?? Akan kujadikaann.... supir” hahaha, semuapun tertawa.
Setelah persiapan jaring laba-laba selesai, kitapun kembali ke perkemahan untuk persiapan PP aslinya. Bolak-balik.. Rempongkan jadi acara?hu hu hu.. Tapi asyik ko, serius. Hehe..
Dengan massa yang lebih banyak kali ini tentunya. Ada Nino, Pratya, Michael, Iwan, Maria, Non, Viki, kakak-kakak alumni yang baik hati,dan lain lain daann sie.acara tentunya. Hehe.
Sama seperti survey tadi, kami mendaki jalanan berbatu, melewati semak belukar, dan.. menyebrang sungai.haa.. trauma! Oiya, catatan sekarang gw pake sendalnya Yessica karena dia masih sibuk DU. Karena gw ga mau hal yang sama terulang kembali, gwpun melepas sendalnya dan menghimbau temen-temen yang lain melakukan hal yang sama baru menyebrang sungai.
Namun ternyata, ga semuanya mendapat himbauan dari gw. Maria mengalami hal yang sama kaya gw! Dia kesulitan untuk mengambil langkah dan eng ing eng. Sendalnya pun hanyut sebelah, tapi kali ini sebelah kanannya yang hanyut.
Mengetahui hal itu, gwpun dengan cepat tanggap berinisiatif “Michaeeell,, tolong ambilin sendal gw di situ tuuhh, bakal si Mariaa ..” teriak gw ke arah Michael yang belum menyebrang sungai. Gw ambil sendal yang dari Michael, gw pasangkan dengan sisa sendal yang dimiliki Maria dan.. Lihatlah lihat semuaa, aku punya pasangannyaa..hehehe
Ternyata hikmah dari sepatu gw yang jebol itu adalah simbol bahwa sendal gw sama sendal Maria itu berjodoh. Coba Anda bayangkan, jika sepatu saya ini tidak jebol, maka saya tidak membeli sendal baru, jika sendal saya ini tidak hanyut dan sendal Maria tetap hanyut,lantas Maria mau pake apa coba untuk menyusuri hutan ?. Sungguh, Allah Maha Perencana yang sempurna :).
Sebenernya ada bukti otentik dari kejadian ini,namun entah mengapa bukti itu hilang dari peradaban Facebook sehingga bukti tidak dapat ditunjukkan. Sedih deh :(.
Akhir kata, ane mau menyampaikan pesan moral ni: Jangan coba-coba membawa harta yang sekiranya berharga ketika pelantikan ekstrakurikuler dari sekolah. Simpan baik-baik barang berharga anda di rumah. Bawalah hanya barang-barang yang siap buang. Meskipun Anda panitia dari Pelantikan tersebut. Tetap, bawa barang yang siap buang. Ingat! Ingat! :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Thanks for reading.. Any comments?
Write down!