Hari ini masih sama seperti hari - hari sebelumnya. Lebih tepatnya, hari - hari sebulan terakhir sepertinya. Saya seperti manusia di persimpangan yang akhirnya telah memutuskan jalan untuk ditempuh namun meragukan hasil di ujung jalan sana.
Saya seperti mencoba kembali ke masa lalu, mengorek sebagian kenangan yang tertera di sana dan menerapkannya di masa kini.
Namun, tak berhasil.
Kenangan, tinggallah kenangan. Yang kutemui kini berbeda dengan yang dulu.
Yang ku hadapi kini tidak se simple dulu.
Seakan banyak para kimiawan melakukan uji fusi uranium pada hati saya
Seakan ini adalah acara masak - masak dengan chef seorang wanita paruh baya menginstruksi ibu - ibu,"Ayo ibu - ibu, kita iris - iris hatinya".
Rasanya seperti naik Metro Mini di Jakarta yang macet
Mau teriak.
Saya mengumbar ke orang - orang bahwa saya ingin berlari ke hutan lalu naik kuda di sepanjang pantai
Seolah saya lah yang paling berat menanggung beban.
Lelah
Saya lelah mengumbar keluh
Seakan peluh hanya milik saya
Namun, di balik lelah tak tertawar itu
Saya menemukan seseorang, yang terlihat sangat menyebalkan dari luar, namun begitu manis di dalam
Saya menemukan seseorang yang begitu menyebalkan dari luar, namun begitu manis dengan (masih) menyebalkan yang menyertai.
Semoga seseorang - seseorang itu tidak membaca postingan ini
Kalaupun membaca , semoga tidak mengerti
kalaupun mengerti, semoga tidak membahas hal ini.
Abstrak?
Iya,
Saya sedang merasa sangat abstrak hari ini.
sumber |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Thanks for reading.. Any comments?
Write down!