Perjalanan ini diawali dengan sedikit firasat gak enak. Dimulai dari keinginan kita untuk menginap namun budget kurang menyetujui, orang tua kita yang tumben sedikit lebih cemas saat kita izin, temen – temen kita yang pada gak bisa ikut, dan terakhir saat salah satu temen kita, Iwan, yang paling semangat bikin acara ini namun terpaksa ga jadi ikut karena mengalami kecelakaan saat berangkat.
Terkumpulah kita. Gue (ferrina), Hilda, Yessica, dan Rindy. Walaupun sedih banget waktu tau Iwan terpaksa ga jadi ikut, kita tetap berangkat ke Pulau Tidung itu.
Perjanjiannya adalah kita kumpul di Terminal Grogol pada pukul 05.30, namun hanya Yessica yang mematuhi peraturan tersebut. Gue, Hilda dan Rindy dateng jam 06.00. *maapin kite yes. Dengan ongkos empat ribu tiap orang, kita naik angkot merah menuju Muara Angke. Muara Angke itu becek dan bau sebagaimana mestinya pelabuhan. Sampai di pelabuhan kita naik kapal feri dengan tiket 33 ribu. Ini pertama kalinya gue naik kapal feri, agak kaget juga dengan kondisinya yang sangat rame dan terlihat tak teratur. Kita ditunjukkan kapal yang akan berangkat ke puau tidung, ga ada penjual tiketnya, langsung masuk ke dalam dan tempatin tempat yang kita sukai. Dalam kapal hanya beralas tikar, orang – orang ada yang tiduran. Bingung deh mau duduk dimana.
Kapasitas kapal itu juga kayaknya ga ditentuin, yang mau naik ya naik aja. Sampe padet deh tu kapal. Kapal itu berangkat jam 08.00 pagi, sesuai dengan jadwal yang diliat di google.
Kapal bergoyang – goyang pelan membuat kepala sedikit berputar. Perjalanan ini menempuh waktu 2-3 jam. Kita sampe jam 10.15 WIB. Sesampainya di sana, kita cari info tentang kapal pulang sore. Kapal feri yang tadi kita naikin mau balik ke Jakarta jam 12.00. Semua langsung menggeleng. Enak aja, masa Cuma dua jam kita di sini, mau ngapain coba.
Suasana Kapal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Thanks for reading.. Any comments?
Write down!