Pages

Selasa, 19 Maret 2013

Sepi


Sepi tak berarti sendiri
Selalu ada yang menemanimu, Allah
Gelap tak berarti tak bercahaya
Karena akan selalu ada yang menerangi kalbu mu, Iman
Pohon itu bergoyang
Ia menari diiringi angin dan hujan yang mengguyur Bumi
Tampak begitu tak berdaya namun tetap terlihat mempesona
Karena ia, mengucap Asma Allah
Aku di sini bersama sepi, gelap, dan tanpa daya
Haruskah aku mengutuki semua yang terjadi?
Ataukah meniru pepohonan yang senantiasa mengucap Asma Allah
Aku di sini ingin memanggil semua orang yang kusayangi
Menemaniku agar sepi pergi
Nyatanya, walau aku begitu membenci sepi,
Ia dengan hebatnya mengajariku betapa berarti orang - orang yang ku sayangi
Betapa berarti orang - orang yang selama ini selalu di sisiku


Tulisan ini dibuat di Masjid UIN Alauddin Makassar, di tengah hujan besar, dan saya hanya seorang diri di dalam Masjid besar yang tengah mati lampu tersebut. Jadi, ya suasana memang agak melankolis. Ha ha ha

Karya Bakti Wicaksana



Tanggal 10 Agustus 2012 kemarin gue menghadiri acara buka puasa sekaligus Baksos di Panti Asuhan Nurul Jadid bersama anak – anak PMR SMAN1TRA a.k.a anak – anak KBW. Dengan jumlah anak PMR  empat orang dan alumni sepuluh orang membuktikan ikatan silahturahmi antar alumni masih kian rekat. Acara ini berlangsung secara sederhana namun hangat dan sarat akan kekeluargaan. Di awali dengam ceramah singkat Ustad yang namanya gue lupa. Maaf pak J. Dilanjutkan games yang dipimpin Ka Khalida sampai azan Maghrib, sholat maghrib bersama, makan – makan, pemberian sumbangan secara simbolik, dan terakhir salam – salaman. Selesai. Sederhana kan?!

Masa – masa SMA gue selain diisi dengan kegiatan belajar – mengajar di kelas juga dihiasi dengan berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Dari yang coba – coba seperti Suika, LBB, sampai kegiatan yang menetap aktif di ROHIS sama PMR. Di ROHIS pun aktifnya ga aktif – aktif amat, lebih eksis di PMR lah pokoknya, lebih sok sibuk. Hihi.

Terhitung sejak dapat syal kuning lambang kesiapan untuk terjun ke masyarakat *agak berlebihan, pada kelas satu SMA semester dua, gue gak pernah lagi deh ikut itu yang namanya upacara tiap senin pagi,haha. Gak usah panas – panasan, capek berdiri, cukup jaga di belakang barisan atau di dalem sanggar sambil senyam – senyum bahagia :p . Gue juga selalu suka seragam khas PMR yang putih – putih, beda aja dari yang lain.

PMR. Jadi anak PMR, kalo anak PMR SMAN1TRA namanya KBW ya, Capeknya tuh pake banget. Kita belajar banyak materi, dari Pertolongan Pertama, Perawatan Keluarga, Sejarahnya PMR, bikin tandu, bikin tenda, sandi – sandi, sampe lagu – lagunya juga kita belajar. Yang selalu berhasil bikin gue pulang sore ya PMR, bikin gue nginep di sekolah karena jaga pos kesehatan di acara – acara LDk eskul ya PMR, bikin gue bisa kemping di gunung gede pangrango juga PMR. Latihannya juga sebenernya berat, apalagi ditambah kakak kelas yang ngelatihnya galak *jangan di sebut namanya :p.

Yaah,, begitulah. Pernah suatu ketika, gue menjadi bendahara acara PMI kota, sie.humas ROHIS, sama humas bukber PMR juga kalau ga salah. Waktu itu bulan puasa. Karena ngurusin itu semua, hasilnya adalah gue semingguan full pulang malem. Ke sana – ke mari, bolak – balik panti asuhan.

Pulangnya dimarahin sama nyokap, gue disuruh kerja di LSM aja, sekolahnya berhenti aja. Hihiihi. Ada – ada aja. Mungkin kalo nyokap bilang itu secara serius dan gak lagi marah – marah. Gue mau – mau aja.

Di luar semua itu, PMR atau tepatnya KBW, berhasil membuat semua anggotanya seperti saudara. Kita menjadi layaknya sebuah keluarga yang walaupun terpisah jarak dan waktu, akan selalu ada keterikatan batin *gaya banget, hihi. Kita akan selalu ada untuk menolong, berbagi tawa, dan menyelesaikan masalah bersama – sama. Gak ada deh tuh yang namanya senior junior. Tapi tetep, menghormati yang lebih tua. Soalnya alumni tahun – tahun KBW terbentuk masih suka silaturahmi, pembina pertama KBW, eyang, juga masih suka silaturahmi.

Buat gue sendiri, jadi anggota KBW ini seperti sebuah proses pembentukan karakter dalam diri gue. Dari belajar, menghargai makanan, mencintai lingkungan, tolong – menolong sesama teman, beradaptasi dengan masyarakat sampai seperti yang telah dibahas sebelumnya, belajar menghormati orang tua.

Makanya, sedih banget deh begitu denger isu – isu KBW mau vakum. Anak – anak jaman sekarang gak ada yang tertarik sama eskul PMR? Terus tertariknya sama apa? Basket? Cheerleaders dan eskul – eskul modern lainnya?

PMR emang eskul yang udah berumur, sama halnya kayak Pramuka. Tapi, sekali lagi gue bilang bagus banget buat pembentukan karakter calon – calon penerus bangsa yang baik.

Coba liat sinetron – sinetron sekarang yang banyak banget mengisahkan abege – abege yang mengalami degradasi moral, omongannya ga jauh –jauh dari pacaran, cinta – cintaan, fashion, belum lagi sesama teman suka jahat – jahatan. Mana pendidikan tentang akhlaknya?

Gue sih Cuma bisa mendoakan semoga adek – adek gue dapat memilah milah mana yang baik untuk ditiru dan mana yang tidak. Byeee :D

Senin, 25 Februari 2013

Sara'ba Makassar

Jika sebelumnya, saya sudah membahas tentang beberapa makanan khas Makassar, kali ini membahas minuman favorit saya di sini, yaitu Sara'ba .Sara'ba merupakan salah satu minuman hangat khas Makassar yang bahan dasarnya adalah jahe. Berikut resepnya 


gb.pinjeman


  • 1 ons jahe merah
  • 2 keping gula aren
  • 250 ml susu kental manis putih
  • 1 bungkus krimmer
  • 8 gelas air mineral
Bagaimana? Tidak susah kan mencari bahan - bahannya. Semua bahan bisa dengan mudah anda cari di pasar atau supermarket di dekat rumah anda. Harganya pun dijamin terjangkau.
Oke, setelah bahan-bahannya siap, berikut tahapan membuatnya :
  • Kupas jahe merah, cuci lalu memarkan hingga pipih
  • Siapkan panci. Masukkan air sebanyak 8 gelas ke dalam panci
  • Masak air dan masukkan gula merah ke dalamnya. Didihkan dan aduk2 hingga gula merah larut
  • Setelah mendidih, matikan api dan tambahkan susu serta krimmer.
  • Saraba sedap siap untuk dinikmati

Selamat Mencoba 

Jumat, 22 Februari 2013

Celebes Food

Tak terasa sudah dua bulan lebih tinggal di Celebes ini, tepatnya di Gowa, Makassar. Banyak makanan yang jarang ditemuin di Pulau Jawa. Ini dia, beberapa resep masakan khas Makassar yang pernah saya coba.

1. Coto Makassar
gb.pinjeman
  • 500 gram daging sapi
  • 500 gram babat, rebus matang
  • 300 gram hati sapi, rebus matang
  • 200 gram jantung sapi, rebus matang
  • 5 batang serai memarkan
  • 4 sm lengkuas memarkan
  • 2 cm jahe memarkan
  • 5 lembar daun salam
  • 250 gram kacang tanah, goreng haluskan
  • 2,5 liter air cuci beras/tajin
  • 1 sdm bumbu kaldu bubuk rasa sapi
  • 6 sdm minyak sayur
Resep Coto Makassar yang Dihaluskan
  • 10 siung bawang putih
  • 10 siung bawang merah
  • 10 cabai keriting direbus sebentar
  • 100 gram taoco yang telah ditumis dengan 6 sdm minyak sayur hingga matang, dan ditambahkan garam dan gula merah.
  • 8 butir kemiri sangrai
  • 1 sdm ketumbar sangrai
  • 1 sdt jintan sangrai
  • 1 sdt garam dan 1 sdt merica butiran
Resep Pelengkap Coto Makassar : bawang goreng, irisan daun bawang dan irisan seledri, sambal taoco

Cara Membuat Coto Makassar

  1. Rebus daging sapi, babat, hati dan jantung, beri serai, lengkuas, jahe dan salam setelah matang angkat, tiriskan, potong dadu. Jerohan sapi matang, potong dadu. Sisihkan.
  2. Panaskan minyak, tumis bumbu yang dihaluskan hingga harum, masukkan kedalam kaldu, tambahkan kacang tanah goreng, didihkan.
  3. Penyajian, siapkan mangkuk, isi dengan daging dan jerohan beri kuahnya, taburi bawang goreng, irisan daun bawang dan seledri sajikan dengan buras dan sambal taoco.
  4. Sajikan hangat
Sumber : http://www.beritaterhangat.net/2012/11/resep-dan-cara-membuat-coto-makassar.html

Biasanya disediakan ketupat atau buras (nasi campur santan) dan juga jeruk nipis sebagai pelengkap.


2. Sop Sodara
gb.pinjeman



Bahan dan Bumbu halus:


  • 500 gram paru
  • 1 liter air
  • 5 siung bawang putih
  • 1 sendok teh garam
Bumbu perkedel:
  • 300 gram kentang, dipotong-potong
  • 3 sendok makan bawang goreng
  • ½ sendok teh merica bubuk
  • ¼ sendok teh pala bubuk
  • ¼ sendok teh garam
  • 1 butir telur
  • 1 batang daun bawang, diiris halus
  • 1 butir telur, dikocok lepas untuk pelapis
  • Minyak untuk menggoreng
Pelengkap:
  • 50 gram soun, diseduh sebentar
  • 2 batang daun bawang , potong 1 cm
  • 5 sendok makan bawang goreng
  • Ketupat atau burasa, dipotong-potong1 sendok makan ketumbarMinyak goreng untuk menumis
Cara Membuat :
  • Rebus daging dalam air hingga mendidih. Sementara itu yumis bumbu halus, jahe, lengkuas, daun jeruk, dan serai sampai harum.
  • Tuang tumisan bumbu kedalam rebusan daging. Tambahkan garam, pala, dan kayu manis. Masak hingga bumbu meresap.
  • Rebus paru dalam bumbu halus paru sampai matang. Tiriskan lalu goreng hingga renyah.
  • Buat perkedel, goreng kentang sampai matang lalu haluskan.
  • Tambahkan bawang goreng, merica, pala, garam, telur, dan daun bawang. Aduk rata.
  • Bentuk bulat kecil lalu celup kedalam telur. Goreng sampai kecokelatan, sisihkan.
  • Tata pelengkap dalam mangkuk, taburkan paru kering dan perkedel lalu siram dengan kuah panas.
  • Selamat mencoba.
Sumber : http://reseprahasiamu.blogspot.com/2011/12/sop-saudara-makassar.html

3.Conro


   
Bahan:

1 kg iga sapi, potong-potong
2 ltr air
2 cm kayu manis
3 butir cengkeh
3 cm lengkuas, dimemarkan
2 lembar daun salam
2000 ml air
3 sdm minyak goreng untuk menumis
½ sdm garam
5 butir bawang merah, iris tipis
2 sdm air asam jawa
Bumbu Halus :
5 butir bawang merah
3 siung bawang putih
1 sdt merica bulat
½ sdt pala
2-3 buah lkuwek, ambil dagingnya
50 gr kacang merah direbus matang
1¼ sdm garam
Cara membuat:
1. Rebus iga, kayumanis, cengkeh, daun salam, lengkuas, garam dan air asam jawa.
2. Tumis bumbu halus dan bawang merah iris hingga harum.
3. Tuang tumisan bumbu ke dalam rebusan iga dan masak sampai bumbu meresap dan iga matang.
4. Sajikan panas dengan sambal dan air jeruk nipis.
Sumber : http://cuek.wordpress.com/2007/03/23/sop-konro-makassar/
Konro ada yang berbentuk sop, tapi ada juga konro bakar, seperti sate

4. Es pisang Ijo


Bahan dasar:   
  • 150 gr tepung beras   
  • 50 gr sagu   
  • 5 gr terigu   
  • 200 ml santan   
  • 80 ml gula pasir   
  • 10 lbr daun pandan   
  • 10 lbr daun suji   
  • Garam secukupnya

Bahan untuk saus:   
  • 200 ml santan   
  • 1/2 sdm tepung beras   
  • 75 gr gula pasir   
  • 2 lbr daun pandan

Cara pembuatan es pisang ijo:
   
  1. Kukus pisang raja sampai matang. Kemudian angkat dan sisihkan   
  2. Blender daun pandan dan daun suji yang telah diiris halus dengan 50 ml air.   
  3. Setelah semua tercampur rata, saring airnya dan sisihkan   
  4. Campur tepung beras, tepung sagu, terigu, gula pasir, santan serta air daun pandan dan daun suji. Aduk dan uleni sampai tercampur rata dan licin   
  5. Tipiskan adonan kulit diatas, taruh pisang raja kukus diatas adonan kulit, kemudian tutup seluruh permukaan pisang raja kukus dengan menggunakan adonan kulit.   
  6. Kukus kembali pisang raja yang sudah terbungkus dengan adonan kulit sampai adonan kulit berwarna hijau tua   
  7. Membuat saus, campur daun pandan yang telah diiris  dengan 100 ml air, kemudian blender dan saring airnya   
  8. Campur air pandan dengan gula pasir dan tepung beras.   
  9. Jerang diatas api kecil sambil diaduk-aduk sampai kental.   
  10. Angkat dan biarkan sampai hangat.
Saran menyajikan es Pisang Ijo   
  1. Siapkan mangkuk saji, masukkan pisang ijo yang sudah dipotong-potong ke dalam mangkuk   
  2. Tuangkan sausnya dan beri serutan es   
  3. Tambahkan sirup merah diatas es serut   
  4. Es Pisang ijo siap disajikan
Sumber : http://www.beritaterhangat.net/2012/10/cara-membuat-es-pisang-ijo.html


5. Es Pallu Butung

Resep Bahan Es Pallu Butung :
  • 5 buah pisang raja/kepok yang tua, kukus, kupas
  • sirop merah
  • es batu
Resp Bubur Santan Es Pallu Butung :
  • 600 ml santan dari 1 butir kelapa
  • 50 gram tepung beras
  • 2 lembar daun pandan, sobek-sobek, buat simpul
  • 75 gram gula pasir
  • 1/4 sendok teh vanili
  • 1/4 sendok teh garam
Cara Membuat Es Pallu Butung :
  1. Cairkan tepung beras dengan sebagian santan. Sambil diaduk-aduk, didihkan sisa santan bersama gula, daun pandan, vanili, dan garam. Kecilkan api, tuangkan tepung cair, aduk sampai seluruhnya matang dan kental. Dinginkan.
  2. Potong-potong pisang kukus, tuangkan bubur santna, beri sirop merah dan es batu. Sajikan.
Sumber : http://inforesep.com/resep-es-pallu-butung.html
Leelou Blogs
 

Template by BloggerCandy.com