Adalah seorang
ukhtiy, jilbabnya mengulur panjang hingga ke sebagian tubuhnya, pakaiannya
longgar sama sekali tak terlihat lekuk tubuhnya, selalu paket lengkap dengan
kaos kaki dan manset tangan guna memastikan seluruh aurat akan tertutup dengan
rapi. Jalannya seringkali tertunduk menjaga pandangan, senyumnya selalu merekah saat bersapa dengan saudari – saudarinya.
Sungguh anggun dan mempesona.
Adalah aku
yang tak mengerti dan seringkali menganggap aneh setiap ukhtiy. Bertanya –
tanya dalam hati setiap tingkah laku dan cara berpakaian sang ukhtiy yang
sangat lain dengan kebanyakan orang di sekitarnya. Tak terlintas rasa kagum dan
pemahaman atas apa yang telah dilakukan oleh ukhtiy.
Aku memang
berkerudung. Tapi, tidak seperti dengannya. Dengan celana jins dan kaos lengan
panjang, aku memakai kerudung paris yang setiap ujung jilbabnya ku silang lalu
disampirkan ke bahu. Menurutku pakaian ku sudah baik, karena aku telah memakai
kerudung. Banyak temanku yang tidak memakai kerudung bukan. Pemahamanku bahwa
memakai kerudung seperti ini saja sudah baik, lantas kenapa para ukhtiy itu
berpakaian seperti itu? Tidak gerahkah? Tidak tertarik memakai pakaian yang
lebih menarik kah? Bahkan.. Tidak malukah? Karena ia bagiku terlihat ‘aneh’. Ia
terlihat... berbeda.
Bertahun –
tahun aku selalu memperhatikan para ukhtiy jika bertemu di suatu tempat. Aku
tidak merendahkan, hanya pertanyaan itu selalu mampir di benakku. Kenapa?
Hingga sampai bagiku bertemu dan bersahabat dengan salah satu ukhtiy tersebut. Bersama
kami mengerjakan tugas kelompok di rumah ukhtiy tersebut. Lagi – lagi. Meskipun
sang ukhtiy sedang berada di rumahnya sendiri, ia memakai pakaian lengkap.
Seperti halnya ketika ia bepergian ke tempat – tempat lain. Tak tahan, aku
lontarkan saja pertanyaan itu langsung kepada temanku.
“ Kenapa pake
baju begitu?”
Jika aku
berada di posisinya, aku akan dengan enaknya memakai celana training, kaos
panjang, dan jilbab instan seadanya. Ya, kami akan mengerjakan tugas bersama
teman laki – laki yang lain, jadi harus tetap memakai jilbab.
“Gak papa.” Jawabnya
singkat. Aku masih menatapnya tak mengerti.
Kini ku
temukan jawabnya. Saat kami hanya sedang berdua, ia menjelaskan dengan sangat
baik dan hati – hati alasan nya. Sepertinya ia ingin aku benar – benar paham
dan menyadari alasan itu dengan baik. Aku merangkum dari penjelasannya dengan
satu kata.
ISLAM
Adalah Islam,
satu – satunya agama yang diridhai Allah swt.
Adalah Islam,
agama yang tidak hanya mengatur ibadah dengan Allah seperti shalat, puasa,
zakat, dan sebagainya. Namun juga mengatur tata cara kehidupan dari masuk kamar
mandi hingga mengatur pemerintahan.
Dan, dari
sekian aturan dalam Islam. Telah tersebutkan cara berpakaian wanita dalam islam
Ada aturannya
lho, 24:31 + 32:59 – 33:33 (An- Nur : 31) + ( Al- Ahzab : 59 ) – (Al – Ahzab :33)
Surat An-Nur ayat 31 :
Dan
katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman supaya menyekat pandangan
mereka (daripada memandang yang haram), dan memelihara kehormatan mereka; dan
janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali yang zahir
daripadanya; dan hendaklah mereka menutup belahan leher bajunya dengan tudung
kepala mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka
melainkan kepada suami mereka, atau bapa mereka atau bapa mertua mereka atau
anak-anak mereka, atau anak-anak tiri mereka, atau saudara-saudara mereka, atau
anak bagi saudara-saudara mereka yang lelaki, atau anak bagi saudara-saudara
mereka yang perempuan, atau perempuan-perempuan Islam, atau hamba-hamba mereka,
atau orang gaji dari orang-orang lelaki yang telah tua dan tidak berkeinginan
kepada perempuan, atau kanak-kanak yang belum mengerti lagi tentang aurat
perempuan; dan janganlah mereka menghentakkan kaki untuk diketahui orang akan
apa yang tersembunyi dari perhiasan mereka; dan bertaubatlah kamu sekalian
kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu berjaya.
Surat Al- Ahzab ayat 59:
Hai
Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan
isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke
seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk
dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.
Surat Al – Ahzab ayat 33
dan
hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku
seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah
zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak
menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu
sebersih-bersihnya.