Pages

Kamis, 15 September 2011

Memoriam in Tidung Island.. part 1


                Perjalanan ini diawali dengan sedikit firasat gak enak. Dimulai dari keinginan kita untuk menginap namun budget kurang menyetujui, orang tua kita yang tumben sedikit lebih cemas saat kita izin, temen – temen kita yang pada gak bisa ikut, dan terakhir saat salah satu temen kita, Iwan, yang paling semangat bikin acara ini namun terpaksa ga jadi ikut karena mengalami kecelakaan saat berangkat.

          Terkumpulah kita. Gue (ferrina), Hilda, Yessica, dan Rindy. Walaupun sedih banget waktu tau Iwan terpaksa ga jadi ikut, kita tetap berangkat ke Pulau Tidung itu.

          Perjanjiannya adalah kita kumpul di Terminal Grogol pada pukul 05.30, namun hanya Yessica yang mematuhi peraturan tersebut. Gue, Hilda dan Rindy dateng jam 06.00. *maapin kite yes. Dengan ongkos empat ribu tiap orang, kita naik angkot merah menuju Muara Angke. Muara Angke itu becek dan bau sebagaimana mestinya pelabuhan. Sampai di pelabuhan kita naik kapal feri dengan tiket 33 ribu. Ini pertama kalinya gue naik kapal feri, agak kaget juga dengan kondisinya yang sangat rame dan terlihat tak teratur. Kita ditunjukkan kapal yang akan berangkat ke puau tidung, ga ada penjual tiketnya, langsung masuk ke dalam dan tempatin tempat yang kita sukai. Dalam kapal hanya beralas tikar, orang – orang ada yang tiduran. Bingung deh mau duduk dimana.

          Kapasitas kapal itu juga kayaknya ga ditentuin, yang mau naik ya naik aja. Sampe padet deh tu kapal. Kapal itu berangkat jam 08.00 pagi, sesuai dengan jadwal yang diliat di google.

          Kapal bergoyang – goyang pelan membuat kepala sedikit berputar. Perjalanan ini menempuh waktu 2-3 jam. Kita sampe jam 10.15 WIB. Sesampainya di sana, kita cari info tentang kapal pulang sore. Kapal feri yang tadi kita naikin mau balik ke Jakarta jam 12.00. Semua langsung menggeleng. Enak aja, masa Cuma dua jam kita di sini, mau ngapain coba.


Suasana Kapal
yessica bangun
yessica tidur, hilda tiduran
kita masih seger dong
ramee
bingung

         

Jumat, 22 Juli 2011

Acciddent in Ragunan

Last holiday I went to Ragunan with my friends. They were Audy, Juwita, Dyni, Yuyun, Robby, Irul, and Mba Dina. We arrived there about 12 o’clock. Long time I wasn’t in here since I am in elementary school. By ticket costed 5000 rupiah, we got in there. Haha.


                Not long after that, it sounded Adzan, then we found Musholla got prayer. Too late we arrived, I think.
lunch


We just walked and walked in there gone across these animals.
Merak
Merak




Lion
Winnie the Pooh
uu aa



Found Primata center, we entered in by ticket costed 5.000 rupiah. In this place, we found primate which most of them was come from our country. Indonesia.






Which ones do you think the most match?






I was so interested to take photos all of animals in there. So glad without tought that not all the animals love taken in photos




It named BEKANTAN. 

Monkey with one big nose. It pent up in mirror room. It just go down from the tree in that room. It saw me with a cute face. I was take a photo with it straight away. But, what happen the next? The cute face change into angry face, really really angry. It ran to me like wanna bit . I scream. How scare I was. I ran into my friends and they just laugh..haha
Well, I think that was a part of my story in Ragunan that I’ve told to you. My messages is, ask the animals when you will take a photo. They need a privacy like an artist. Haha. Bye .




Rabu, 08 Juni 2011

PUISI CINTA OSPEK

Waktu OSPEK, gue pernah disuruh untuk ngebuat puisi cinta yang bertemakan meteorology. Gue seneng sama tugas yang ini, kayak refreshing pikir gue. Ngeliat gue yang semangat bikin puisi cinta, temen – temen yang lain juga pada minta bikinin. Nih, ada satu puisi koplak yang tertinggal yang gue bikinin untuk temen gue.

BUMI YANG DICINTAI
Awan mungkin menyatakan cintanya pada Bumi
Dengan melindunginya dari jahatnya radiasi matahari
Dengan pasukannya yang  berlapis – lapis
Yang disebut atmosfer
Awan mungkin menutupi kenyataan dari Bumi
Bahwa matahari juga mencintainya
Dengan cara yang berbeda dengan awan
Matahari menyampaikan dengan panasnya
Yang berlebih, sehingga awan menutupinya
Sehingga Bumi menjadi tak menentu
Begitu juga aku
Aku tak menentu
Aku hanya berharap bisa mengenalmu
Tanpa sesuatupun menghalangi
Karena
Aku mencintaimu

Yah, itulah puisi indah – buruk rupanya puisi saya :P

Kamis, 24 Maret 2011

Televisi dari Peri


Pada suatu ketika Bim Bim si anak Beruang sedang menuju Taman bunga matahari. Dia sangat senang berada di Taman untuk belajar sambil menggelar tikar dan membawa beberapa kue coklat-strawberry. Menurut Bim Bim, Taman bunga matahari adalah tempat yang tenang dan sunyi sehingga merupakan tempat belajar yang paling pas untuknya.
Setelah menggelar tikar, Bim Bim membuka buku Matematikanya dan mulai mengerjakan soal-soal di dalamnya. Dia asyik sekali mengerjakan sambil sesekali memasukkan kue coklat-strawberry yang tadi ia bawa ke dalam mulutnya.
 Tak terasa matahari mulai menepi ke ufuk Barat. Bim Bimpun mengakhiri belajarnya dan bersiap untuk pulang. Tidak ia sadari bahwa ia diperhatikan oleh Peri bunga matahari sejak ia datang. Kemudian peri itu menghampiri Bim Bim.
“Bim Bim, kulihat kau rajin sekali belajar. Apakah besok  kau ada ujian?”Tanya peri.
“Ti-tidak” jawab dengan terbata-bata. Ia kaget dengan kehadiran peri di depannya. Sebelumnya ia belum pernah melihat peri.
Peri yang menyadari keterkejutan Bim Bim segera mengenali diri.
“ Bim Bim jangan terkejut. Aku adalah peri bunga matahari. Aku adalah penjaga taman ini” ujar peri.
“ Aku suka sekali melihat kau belajar. Kau tampak asyik dan menikmati apa yang sedang kau pelajari” lanjutnya.
“Iya, aku suka suasana di sini yang sunyi, sepi, dan indah. Aku memang senang membaca buku. Aku ingin punya banyak pengetahuan.” Kata Bim Bim yang sudah tidak terkejut lagi.
“Ah, kau memang anak pintar Bim Bim. Aku ingin menghadiahimu sesuatu. Tapi, tidak dengan mudah kau mendapatkannya.”
“Horeee.. hadiah apa peri?” Tanya Bim Bim
“Mmmm.. begini deh, jika nanti kau menjadi juara satu di kelasmu, maka aku akan mengabulkan satu permintaan apa saja yang kamu mau”
“Wah, perii.. itu sulit. Selama ini aku hanya mendapat juara dua di kelasku. Tapi aku memang sedang menginginkan sesuatu peri” aku Bim Bim
“ Makanya kau harus berusaha dulu. Memangnya apa yang sedang kau inginkan Bim Bim?”
“ Aku ingin memiliki Televisi. Karena menurut buku yang kubaca televisi dapat menampilkan berbagai informasi”
“OOhh televisi. Ya sudah, sana kau pulang dulu Bim Bim hari sudah mau malam. Ingatlah janjiku agar kau lebih semangat belajar” ujar peri sambil tersenyum.
“ Baik peri, aku akan lebih semangat belajar karena aku sangat ingin televisi. Sampai jumpa peri!!” Bim Bim lalu berbalik arah dan pulang ke rumah pohonnya.
Bim Bim mencatat kejadian yang dia alami di buku hariannya. Kemudian ia menulis pada secarik kertas yang berwarna-warni dan kemudian di tempel pada dinding kamarnya. Tulisannya adalah!  Semangat belajar = juara satu = Televisi. Pasti Bisa!
 Kemudian tiap harinya Bim Bim semakin semangat belajar. Siang sampai menjelang malam ia belajar di Taman disemangati si Peri, malamnya ia belajar di rumah sambil mengikatkan tali putih di kepalanya sebagai penyemangat.
Ujian kenaikan kelas tiba. Bim Bim mengerjakan ujian demi ujian dengan penuh suka cita karena ia mampu mengerjakan soal-soal yang tersedia. Setelah pembagian rapot ia langsung pergi ke taman untuk menemui peri.
Ketika hampir sampai di taman, ia seketika memasang ekspresi sedih.
“Bim Biiimm,, gimana rapot kamu?” Tanya peri riang ke Bim Bim
Bim Bim yang ditanya diam sesaat sambil menyerahkan rapotnya ke peri. “Maaf peri..” ujarnya
“Kamu sudah melakukan yang terbaik Bim BIm” hibur peri kemudian seraya menerima rapot Bim Bim dengan susah payah. Maklum saja, ukuran buku rapot itu lebih besar daripada sang peri. Sang peri kemudian meletakkan buku rapot itu di tanah dan membuka lembarannya yang paling akhir.
Peri diam sejenak, lalu ia kontan tersenyum lebar dan terbang memutar-mutar kegirangan.
“Horeee… kamu berhasil jadi juara satu Bim Bim!” teriak peri kegirangan. Kemudian peri terbang mengitari Bim Bim yang juga kegirangan.
“ Sekarang aku akan mengulang pertanyaanku, apa yang kau inginkan Bim Bim?” Tanya peri.
“ Masih belum berubah, aku ingin televisi”jawab Bim Bim dengan semangat.
Peri kemudian mengeluarkan tongkat ajaibnya. Dari ujung tongkatnya tampak percikan kembang api, lalu muncullah sebuah kardus besar yang berisi televisi.
“ Terima kasih peri” seru Bim Bim dengan senang.
“Ingat pesanku Bim Bim, gunakan tivi ini baik-baik atau kau akan menyesal nantinya” pesan peri yang tidak terlalu diperhatikan oleh Bim Bim. Bim Bim segera pulang ke rumahnya.
Bim Bim asyik sekali dengan tivi barunya. Ia tidak lagi senang membaca buku di taman. Kini ia lebih senang menonton tivi di rumah. Namun ia terlalu banyak nonton film kartun kesukaannya. Ia tidak lagi gemar membaca buku.
Peri bunga matahari kini kesepian. Ia bingung kenapa Bim Bim tak pernah kelihatan lagi di tamannya. Peri yang bingung lalu memutuskan untuk mencari Bim Bim di rumah pohonnya menggunakan bantuan GPS. Sebelumnya ia mencari letak rumah tersebut dengan google map.
Peri mengintip dari jendela rumah. Ia berniat untuk memperhatikan Bim Bim seharian ini. Namun yang peri lihat sungguh mengecewakan dirinya. Bim Bim seharian hanya duduk di depan televisi menonton kartun dari kartun satu ke kartun yang lainnya.
Bim Bim tertidur di depan tivi yang masih menyala.
“Hu hu hu” terdengar isak tangis yang kemudian membuat Bim Bim terbangun dari tidurnya.
“Siapa itu?”
“ Bim Bim! Ini aku tivimu. Kenapa kau enak-enakkan tidur sementara aku tidak kau biarkan untuk tidur, haah?”
Bim Bim yang baru terbangun mengucek kedua tangannya untuk memastikan bahwa ia tidak sedang bermimpi.
“Kerjaanmu sudah sebulanan ini menontonku terus. Tidak jarang kau melupakanku meninggalkanku untuk tidur. Aku ini juga butuh tidur Bim Bim”
“Kenapa kau bisa bicara?” Tanya Bim Bm takut-takut.
“Kau! Jangan mengalihkan pembicaraan. Oh ya! Aku juga bosan kalau kau menyaksikan kartun terus. Tak inginkah kau menambah ilmu pengetahuanmu dengan menonton berita atau acara pendidikan lainnya. Kalau begini terus aku lebih baik rusak.huh” ancam tivi.
“ Jangan tivi. Sebenarnya aku juga ingin menambah ilmu pengetahuanku  dengan menonton berita. Tapi aku suka sekali film kartun, jadi aku tidak tahan untuk tidak menonton kartun. Jadi jangan rusak ya tivi” pinta Bim Bim dengan memelas.
“Tidak mau. Aku mau rusak saja” ancam tivi sekali lagi. Seketika layarnya berubah menjadi hitam.
“Jangaaan..huhuhu” isak Bim Bim.
“Kecuali jika kau berjanji bahwa kau akan memberikan waktu untuk aku tidur minimal 18 jam dan kau tidak boleh menonton kartun terus. Kau harus tetap rajin belajar terutama belajar di taman. Kau harus memanfaatkanku sebagai teknologi dengan tepat guna Bim Bim” nasihat tivi.
“Baik, tapi kau jangan rusak ya tivi”
“Asal kau janji”
“Aku janji”
Bim Bim sadar bahwa ia selama ini telah memperlakukan tivi dengan kurang tepat. Seharusnya teknologi yang ada digunakan untuk mempermudah aktivitas dan membuatnya lebih maju bukan malah membuatnya malas sehingga prestasinya menurun. Setelah membuat tivi tertidur, ia berjanji kepada dirinya agar memanfaatkan tivi dengan baik.
Dari luar jendela rumah Bim Bim tampak peri sedang terkikik sendiri melihat Bim Bim. Semoga perbuatanku tadi dapat membuat Bim Bim sadar pikir peri.

Minggu, 20 Maret 2011

Dreams

Do you have a dream?
Yes, I have a dream.eh?
Wait, I have dreams. What are my dreams?
Here goes . . .
I will tell you some my dreams, not from the what I really want to what I not really want. But, I wrote by the way what I’am thinking. Check this out!
1.       I wanna make my mother go to Mekkah, Umrah.
2.       I wanna be a volunteer WWF
3.       I wanna buy some land in Jakarta, then build a Park in there.
4.       I wanna get study in Europa, anywhere
5.       I wanna go around Europe
6.       I wanna be Hajjah
7.       I wanna see that my Earth is healthy without the junk again.
8.       I wanna build school for orphan’s children. Free. And its school is about how to keep our nature.
Jakarta kaya gini,, mantep!
I don’t know how can I make it to be truth, but I love to tell everybody that there are my dreams. So, how about you? ;)

Jumat, 25 Februari 2011

Ini Kelasku, Kelas Geofisika 46

  "Awalnya hanya sebuah bulatan kecil dengan angka 062 di sebelahnya di bawah kolom jurusan. Di pojok lain kertas tertulis 062 = Geofisika.
Setelah masa OSPEK selesai, kami saling bertemu, berkenalan, dan belajar bersama. Merajut kisah bersama menuai mimpi agar jadi kenyataan. Bukan asal yang membuat kami bangga, bukan kepintaran yang membuat kami bangga,
Kami bangga ketika kami dapat tersenyum melihat perbedaan - perbedaan yang ada"

Hei Blog.. Satu semester sudah aku tak tengok-tengok dirimu..hihi
Postinganku tentang kebimbanganku yang waktu itu kini terjawab sudah. Aku bersyukur sama apa yang udah aku dapet sekarang ini. Banyak temen, dan banyak kisah seru yang aku dapet di AMG ini. Bersama kelasku, ini yang aku jalani bersama-sama. Check this out! 


makan-makan di KFC ditraktir mba dan abang2 TB , nyummy

acara kenalan sejurusan
jalan-jalan ke MONAS (without me, hiks)

Tahun baruan

foto-foto di sela-sela LBB :P

tahun baruan

Add caption
(masih) makan pempek
Makan pempek dari Ayu :D

Ano Ultah! masih inget banget waktu dia bilang "biasanya di Makassar aku dikasih kue, di Jakarta malah diginiin,, ya ampun" haha.. Pokoknya ati2 aja deh kalo ulang tahun, bakal dikerjain sama kita-kita..

POR, kalah futsal dengan GEOF tingkat 2


sparing futsal




@BMKG Pusat

lalala

me, juju, sugeng, dan awan cirrus stratus

Terkadang mungkin semua tak berjalan dengan semestinya.
Ada diam saat semua tertawa.
Ada murung ketika semua tersenyum.
Namun aku selalu yakin, bahwa semua akan kembali baik.
Semua akan kembali tersenyum dan tertawa bersama,
karena kesukaan kami sama, tersenyum, tertawa, dan makan (lho?).
 Karena kebanggan kami sama,
Kami bangga ketika kami dapat menerima segala perbedaan yang ada.
Kami bangga karena kami saling mengenal
Karena
Bukan tiga atau enam tahun kita akan bertemu seperti saat SD, SMP, ataupun SMA,
tapi kita akan bertemu sampai waktu yang membuat semua terpisah,
bahkan mungkin sampai gigi kita pada ompong.hihi


Itulah deskripsi kelas baruku menurutku :D
Leelou Blogs
 

Template by BloggerCandy.com