Pages

Sabtu, 08 November 2014

26 Oktober 2014

Malam ini, dengan kehadiran kalian semua di sini, sejenak kita kembali dalam sejuta kenangan yang telah kita lalui bersama. Masa – masa OSPEK? Pada saat itu kita belum saling mengenal. Dimulai pada suatu hari, saat pertama kali kita semua saling memperkenalkan diri.

Bercampur perasaan pada saat itu. Kita semua berasal dari daerah yang berbeda. Dengan kebiasaan yang berbeda, budaya yang berbeda, serta gaya bicara yang berbeda – beda. Ada yang berbicara nyaring hingga setiap sudut kelas terasa berdering. Ada yang berbicara lembut nan syahdu. Ada yang berbicara seolah menantang. Bahkan ada yang berbicara dengan cengkok bak penyanyi dari Melayu.

Segala perbedaan awalnya agak mengganggu. Dengan banyaknya tugas, banyak kegiatan dan berbagai tekanan dari pihak senior. Suatu ketika kita pernah dalam situasi penuh ketegangan. Masih ingat?

Begitu banyak perbedaan yang sempat membuat suasana menjadi labil. Ada yang maunya begini, ada yang maunya begitu, ada yang diam – diam saja. Semua pernah kesal. Semua pernah saling kecewa satu sama lain.

Namun ternyata, waktu menjadi solusi pada setiap proses perkenalan. Bahwa perbedaan, memang diperlukan dalam tiap kebersamaan. Apa jadinya jika semua sibuk bicara tanpa ada yang mendengar? Apa jadinya jika semua diam lalu tak ada yang bicara? Apa jadinya jika semua ingin memimpin tanpa ada yang bersedia untuk dipimpin?

Waktu menjadi penyelamat bagi kita untuk saling mengerti dan memahami. Rona wajah hari – hari kian membaik. Merona, memberi warna – warna ceria tiap harinya. Kita semakin lekat dalam sebuah ikatan yang kita namai persaudaraan. Kita semakin kompak. Terbukti dati pertandingan – pertandingan antar kelas yang kita menangkan ataupun kita tanggungkan malunya bersama.

     Semakin asyik suatu cerita semakin kita lupa bahwa sebentar lagi kita akan tiba di penghujung cerita itu. Sebuah akhir cerita yang sejatinya bukan benar – benar akhir. Namun akhir cerita ini benar – benar menyadarkan betapa berharganya kehadiran dari tiap – tiap diri. Kalo kata Trisna, kita bagaikan kepingan – kepingan puzzle yang membentuk sebuah pemandangan. Jika kepingan – kepingan itu tak lagi bersama, maka takkan ada yang mampu menggantikan. Kelengkapan dari adanya kita adalah salah satu momen terbaik yang pernah kita miliki.

         Perpisahan. Adalah sebuah nama dari akhir cerita ini. Yang semakin lama, semakin erat dekapannya, menghantui diri belum mampu menghadapinya.

        Berjanjilah, meski kita tak lagi dapat saling menegur setiap hari, setiap kenangan akan terekam dengan baik dalam sanubari masing – masing. Akan kurindui setiap gelak tawa keakraban ini, setiap keributan yang kau buat, setiap senandung syahdumu yang melagu, setiap omelan dan sikap cerewetmu yang memeriahkan kelas.

           Sampai jumpa kawan, mba, dan abang – abang. Semoga kelak kita dapat bertemu lagi dalam keceriaan yang sama. Teriring doa kepada kita semua, agar senantiasa sehat, bersemangat, dan selalu tersenyum dalam nikmat Tuhan kepada kita semua.
Geoids, selalu di hati..hiiks

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thanks for reading.. Any comments?
Write down!

Leelou Blogs
 

Template by BloggerCandy.com